Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang survive sejak ratusan tahun yang lalu. Ia tumbuh dan berkembang berdasarkan pada moral dan ajaran Islam sekaligus menjadi lembaga utama yang memelihara ajaran Islam secara utuh dan menjadi banteng moral yang kokoh bagi kaum muslimin. Pondok pesantren muncul dari pengalaman sosiologis masyarakat lingkungannya dan merupakan system pendidikan Islam khas Indonesia.
Pada zaman walisongo, pondok pesantren memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di dan ke seluruh pelosok Nusantara. Pada zaman penjajahan Belanda maupun Jepang, pesantren memiliki peranan penting dalam upaya mengusir penjajah dan penjajahan dan mempertahan kemerdekaan RI. Dari sini telah lahir pejuang-pejuang yang mengobarkan semangat gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Seiring dengan tuntutan masyarakat dan laju perkembangan zaman, pondok pesantren terus mengembangkan diri dan menyesuaikan program-program pendidikan agar tetap eksis dan mampu menjadi agen perubahan nilai-nilai kemasyarakatan dan budaya bangsa.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, pondok pesantren telah berhasil melahirkan tokoh-tokoh nasional yang banyak berperan dalam proses mencerdaskan bangsa. Para alumninya banyak tersebar di berbagai sektor kehidupan, ikut serta dalam pembangunan dan pengembangan masyarakat. Dengan bekal mental “berdikari” yang diperoleh dari pesantren, banyak santri yang menjadi orang sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Selain itu, banyak pula alumni pesantren mendirikan pesantren-pesantren baru di daerahnya, sehingga kini telah tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Pondok Pesantren Darussalam
Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang didirikan pada tanggal 20 April 1983. Didirikan oleh 3 (tiga) orang senasab yakni : pertama; Embah Ma’sum yang lebih dikenal dengan sebutan Ajengan Cikupa, kedua; Bapak Kyai H. Mu’alim Uli Hidayat dan ketiga KH. Ahmad Djuanda, M.H. Ketiganya adalah Kakek, Ayah, dan Anak. Pada awal berdirinya, Pondok Pesantren Darussalam hanya memiliki areal tanah dari wakaf keluarga seluas 120 M2 dengan jumlah santri angkatan pertama sebanyak 16 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang merupakan salah satu pesantren alumni Gontor yang mempersatukan secara utuh sistem dan metodologi kepesantrenan dengan pendidikan modern. Program pendidikan dan pengajaran untuk mencetak santri yang berilmu tinggi dan berakhlak mulia, diaktualisasikan melalui lingkungan yang berdisiplin dan penyelenggaraan Kulliyatul 'Ulum al-Islamiyah yang terdiri dari dua tingkat, yaitu Tingkat Tsanawiyah selama 3 (tiga) tahun, tingkat Aliyah selama 3 (tiga) tahun.
Adapun materi pelajaran yang menjadi prioritas adalah Bahasa Arab, Bahasa Inggris (sebagai bahasa resmi), Ekonomi Akuntansi, Matematika dan Kitab Kuning (keagamaan). Sampai tahun ajaran 2007-2008 santri Pondok Pesantren Darussalam berjumlah 1.230 orang.
Didasarkan atas keinginan untuk tafaqquh fiddin mencetak kader pemimpin umat yang berakhlaqul karimah, berilmu tinggi, dan berwawasan luas, Pondok Pesantren Darussalam terus berpacu dan berkembang seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dewasa ini. Selaras dengan eksistensinya sebagai lembaga tafaquh fi din, lembaga yang berdiri di atas dan untuk semua golongan. Semangat tersebut sejalan dengan visi dan misi PP. Darussalam, yaitu;
“Visi Pondok Pesantren Darussalam adalah mencetak kader-kader ulama yang berwawasan ilmu pengetahuan dan kemasyarakatan memenuhi tuntunan dan tantangan dunia global berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt”.
Berdasarkan visi diatas, PP. Darussalam memiliki missi, antara lain :
1. Menanamkan disiplin akhlak kepada para siswa
2. Membimbing beristiqomah dalam keimanan dan peribadatan
3. Meningkatkan kualitas pendidikan-pengajaran sesuai perkembangan iptek
4. Membina pendidikan kemasyarakatan
Secara garis besar tujuan pendidikan tercakup dalam Tahdibul akhlaq wa Tholabul ‘ilmi, pendidikan akhlaq dan menuntut ilmu. Hal ini sejalan dengan karateristik pondok pesantren yang lebih menegaskan pendidikan akhlaq, berusa menjadikan anak didik sebagai manusia seutuhnya, integral, mampu mengabdikan diri dan berperan dalam masyarakat.